Informasi Teknologi dan Umum

Minggu, 29 September 2019

Tiga Kapal Rede Fasilitasi Kegiatan Warga Sulawesi Utara

| Minggu, 29 September 2019
kapal-rede

Terdapat 20 unit kapal rede kepunyaan Departemen Perhubungan yang dibentuk oleh galangan nasional semenjak tahun 2015 sampai 2019. 3 di antaranya dioperasikan di daerah Provinsi Sulawesi Utara, ialah kapal rede Kilometer Gandha Nusantara 6, Kilometer Gandha Nusantara 13 serta Kilometer Gandha Nusantara 18.

Kilometer Gandha Nusantara 6 sudah lebih dahulu diserahkan di Pelabuhan Bitung pada 25 Juli 2019 sebagai penghubung pada daerah dekat Pelabuhan Bitung serta Pulau Lembeh. Sebaliknya kapal rede Kilometer Gandha Nusantara 13 serta Kilometer Gandha Nusantara 18 yang dibentuk oleh galangan PT Energi Percaya diserahkan hari ini, Jumat( 2/ 8/ 2019) oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan kepada operator PT Pelni.

Direktur Kemudian Lintas serta Angkutan Laut Capt Wisnu Handoko berkata, Kilometer Gandha Nusantara 18 hendak dioperasikan di perairan Bunaken serta Kilometer Gandha Nusantara 13 bagaikan penghubung pada daerah Likupang.

" Dengan terdapatnya penyelenggaraan kapal rede ini diharapkan bisa tingkatkan pelayanan angkutan laut penumpang, menunjang aktivitas pariwisata dan menjamin keselamatan untuk penumpang angkutan laut buat menjangkau ke daerah yang tidak bisa disinggahi kapal utama," ucap Wisnu dalam penjelasan tertulis, Jumat( 2/ 8/ 2019).

Dia pula berharap supaya Pemda bisa menggunakan kapal rede ini secara maksimal. Karena, kapal rede ini berjenis Landing Craft Tank( LCT) dengan ramp door di haluannya sehingga bisa dimanfaatkan buat banyak aktivitas.

" Tak cuma dapat dimanfaatkan mengangkut penumpang, benda serta mobil, kapal rede ini dapat pula dimanfaatkan bagaikan kapal pengangkut turis yang hendak menyelam( diving) serta menikmati panorama alam laut. Apalagi dapat juga klinik terapung yang membagikan layanan kesehatan di pulau terpencil," jelasnya.

Lebih lanjut Wisnu menarangkan kalau Provinsi Sulawesi Utara pula sudah dilayani oleh kapal penumpang Public Service Obligation( PSO), kapal perintis, serta kapal tol laut.

" Tahun 2019 Departemen Perhubungan sudah menyelenggarakan 26 trayek PSO kapal penumpang PT Pelni, di mana 5( 5) kapal di antara lain menyinggahi pelabuhan di Provinsi Sulawesu Utara ialah Kapal Dorolonda, Kapal Labobar, Kapal Sinabung, Kapal Tatamailau serta Kapal Sangiang," katanya.

Sebaliknya buat angkutan laut perintis tahun 2019, dari total 113 trayek ada 4( 4) trayek dengan operator PT Pelni yang pangkalannya terdapat di Provinsi Sulawesi Utara, ialah Kapal Sabuk Nusantara 69 serta Kapal Sabuk Nusantara 70 di Pelabuhan Bitung dan Kapal Sabuk Nusantara 95 serta Kapal Sabuk Nusantara 109 di Pelabuhan Tahuna.

Untuk program angkutan benda di laut( tol laut), Provinsi Sulawesi Utara disinggahi oleh 3( 3) kapal tol laut ialah Kapal Logistik Nusantara 1 buat trayek H- 1 yang merupakan kapal utama yang singgah di Pelabuhan Tahuna. Setelah itu kapal feeder Kilometer Kendhaga Nusantara 1 buat trayek T- 5 dengan pelabuhan pangkal Tahuna serta Kapal Kendhaga Nusantara 13 buat trayek T- 6 dengan pelabuhan pangkal Bitung.

Tetapi bagi Wisnu, tidak seluruh wilayah ataupun daerah yang dilalui trayek tersebut bisa disinggahi oleh kapal- kapal penumpang ataupun perintis. Karena, sarana pelabuhan yang belum lengkap maupun kedalaman alur serta kolam pelabuhan yang dangkal.

" Hingga dari itu dibutuhkan kapal penghubung mengarah ke pelabuhan- pelabuhan yang tidak bisa disinggahi oleh kapal utama ataupun kapal rede, seperti yang baru diserahkan Kemenhub buat melayani warga di Provinsi Sulawesi Utara," pungkasnya.

Related Posts