Terdapat 20 unit kapal
rede kepunyaan Departemen Perhubungan yang dibentuk oleh galangan nasional
semenjak tahun 2015 sampai 2019. 3 di antaranya dioperasikan di daerah Provinsi
Sulawesi Utara, ialah kapal rede Kilometer Gandha Nusantara 6, Kilometer Gandha
Nusantara 13 serta Kilometer Gandha Nusantara 18.
Kilometer Gandha
Nusantara 6 sudah lebih dahulu diserahkan di Pelabuhan Bitung pada 25 Juli 2019
sebagai penghubung pada daerah dekat Pelabuhan Bitung serta Pulau Lembeh.
Sebaliknya kapal rede Kilometer Gandha Nusantara 13 serta Kilometer Gandha
Nusantara 18 yang dibentuk oleh galangan PT Energi Percaya diserahkan hari ini,
Jumat( 2/ 8/ 2019) oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan
kepada operator PT Pelni.
Direktur Kemudian
Lintas serta Angkutan Laut Capt Wisnu Handoko berkata, Kilometer Gandha
Nusantara 18 hendak dioperasikan di perairan Bunaken serta Kilometer Gandha
Nusantara 13 bagaikan penghubung pada daerah Likupang.
" Dengan
terdapatnya penyelenggaraan kapal rede ini diharapkan bisa tingkatkan pelayanan
angkutan laut penumpang, menunjang aktivitas pariwisata dan menjamin
keselamatan untuk penumpang angkutan laut buat menjangkau ke daerah yang tidak
bisa disinggahi kapal utama," ucap Wisnu dalam penjelasan tertulis, Jumat(
2/ 8/ 2019).
Dia pula berharap supaya
Pemda bisa menggunakan kapal rede ini secara maksimal. Karena, kapal rede ini
berjenis Landing Craft Tank( LCT) dengan ramp door di haluannya sehingga bisa
dimanfaatkan buat banyak aktivitas.
" Tak cuma dapat
dimanfaatkan mengangkut penumpang, benda serta mobil, kapal rede ini dapat pula
dimanfaatkan bagaikan kapal pengangkut turis yang hendak menyelam( diving)
serta menikmati panorama alam laut. Apalagi dapat juga klinik terapung yang
membagikan layanan kesehatan di pulau terpencil," jelasnya.
Lebih lanjut Wisnu
menarangkan kalau Provinsi Sulawesi Utara pula sudah dilayani oleh kapal
penumpang Public Service Obligation( PSO), kapal perintis, serta kapal tol
laut.
" Tahun 2019
Departemen Perhubungan sudah menyelenggarakan 26 trayek PSO kapal penumpang PT
Pelni, di mana 5( 5) kapal di antara lain menyinggahi pelabuhan di Provinsi
Sulawesu Utara ialah Kapal Dorolonda, Kapal Labobar, Kapal Sinabung, Kapal Tatamailau serta Kapal Sangiang," katanya.
Sebaliknya buat
angkutan laut perintis tahun 2019, dari total 113 trayek ada 4( 4) trayek
dengan operator PT Pelni yang pangkalannya terdapat di Provinsi Sulawesi Utara,
ialah Kapal Sabuk Nusantara 69 serta Kapal Sabuk Nusantara 70 di Pelabuhan
Bitung dan Kapal Sabuk Nusantara 95 serta Kapal Sabuk Nusantara 109 di
Pelabuhan Tahuna.
Untuk program angkutan
benda di laut( tol laut), Provinsi Sulawesi Utara disinggahi oleh 3( 3) kapal
tol laut ialah Kapal Logistik Nusantara 1 buat trayek H- 1 yang merupakan kapal
utama yang singgah di Pelabuhan Tahuna. Setelah itu kapal feeder Kilometer
Kendhaga Nusantara 1 buat trayek T- 5 dengan pelabuhan pangkal Tahuna serta Kapal
Kendhaga Nusantara 13 buat trayek T- 6 dengan pelabuhan pangkal Bitung.
Tetapi bagi Wisnu,
tidak seluruh wilayah ataupun daerah yang dilalui trayek tersebut bisa
disinggahi oleh kapal- kapal penumpang ataupun perintis. Karena, sarana
pelabuhan yang belum lengkap maupun kedalaman alur serta kolam pelabuhan yang
dangkal.
" Hingga dari itu
dibutuhkan kapal penghubung mengarah ke pelabuhan- pelabuhan yang tidak bisa
disinggahi oleh kapal utama ataupun kapal rede, seperti yang baru diserahkan
Kemenhub buat melayani warga di Provinsi Sulawesi Utara," pungkasnya.